Senin, 02 Mei 2011

Maryamah Karpov


Oke, sekarang kita pada pembahasan buku yang keempat dari tetralogi laskar pelangi. Apakah ini buku terakhir??? ssstttt, jangan dijawab dulu sebelum anda membaca tuntas artikel ini. Sebelum melangkah lebih jauh  kembali ane mengingatkan untuk membaca resensi sebelumnya yaitu Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, dan Edensor. Yok Kita simak >>>



Buku ini menceritakan tentang kehidupan Andrea Hirata setelah lulus kuliah, Andrea menjadi pengacara alias pengangguran banyak acara :)). Namun di novel ini tidak banyak yang diceritakan tentang kehidupan Andrea Hirata. Andrea Hirata menceritakan tentang seseorang anak yang bernama Maryam yang pandai bermain biola. Di Novel ke 2 yaitu Sang Pemimpi, telah disinggung sedikit tentang kehidupan Maryam yang amat miskin. Ibu Maryam adalah penjual kue, namun penghasilannya tidak lah cukup untuk menanggung kehidupan mereka berdua. Sering mereka berhutang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sehingga Aray mengajak Ical untuk memberikan tabungan mereka agar menjadi modal bagi ibunya untuk berjualan kue.

Maryam dikenal sangatlah pandai bermain biola. Impiannya adalah menjadi pianist yang terkenal namun " Man Proposes God Disposes " Apalah daya taqdir berkata lain. Kemampuan Pianist nya harus berakhir di Kedai Kopi dipulau ini. Andrea belajar piano dengan Maryam, dia belajar dari hari ke hari namun tetap sumbang karena dia tidak bermain dengan hati. Lintang, sang jenius mengajarinya secara logika, bahwa Piano hanyalah alunan yang perlu ditekankan dalam jarak tertentu sehingga menghasilkan bunyi tertentu.

Selain menceritakan tentang Maryam, juga menceritakan tentang kisah cinta Ical dalam menemukan A Ling, cinta sejatinya bahkan ia harus mengarungi samudera yang luas, bertemu dengan hal-hal mistik sampai akhirnya harus berpisah dengan orangtuanya :( .

Mampukah Andrea belajar piano? atau ia akan menjadi pianis terkenal? atau maryam mengalami perubahan nasib? Bagaimana A Ling????Simak saja didalam bukunya

Kelebihan buku ini adalah syarat dengan motivasi, bagaimana kita harus tetap mensyukuri walau pun takdir terkadang tidak berpihak pada kita. Novel ini juga menyihir para pembacanya untuk terus penasaran akhir dari cerita, dibumbui dengan petualangan di lautan membuat novel ini semakin keren, dan semakin sulit diangkat ke layar lebar hehehe.

Kekurangan dari buku ini adalah cacat pada bagian akhir, akhirnya Ical memilih A Ling walaupun tidak direstui kedua orangtuanya. Judul buku ini juga sangat menipu, Maryam dan Maryamah Karpov adalah orang yang berbeda, dalam novel yang berjudul "Maryamah Karpov" ini tidak diceritakan Maryamah Karpov namun Maryam sang Pianis. Well, Andrea pun mungkin memperbaiki kesalahannya dengan buku selanjutnya yaitu  Dwilogi, cinta didalam gelas dan Padang Bulang yang banyak menceritakan tentang Maryamah Karpov.

Jadi buku ini bukan buku terakhir namun dijadikan Andrea untuk membangkitkan rasa penasaran pembaca untuk terus mengikuti buku dwilogi dari buku selanjutnya. Menurut ane ini termasuk menipu, namun memang semua hiburan itu hampir tipuan. Menurut para blogger dan netter gimana? wajar atau tidak? Selamat Membaca.

Wassalam dan tetap mencoret!

2 komentar:

  1. menipu? siapa menipu siapa?
    cinta di dlm gelas nyeritain maryamah karpov ya? hmmm... perasaan cuma aling, aling, dan aling... atau aling itu si karpov? tp dia tak pande main biola?
    atau.. aku baca novel yg berbeda? -_-

    BalasHapus
  2. @nama, Cinta didalam gelas tidak banyak menceritakan aling namun banyak menceritakan tentang Maryamah Karpov, Maryamah Karpov bukanlah yang pandai bermain biola, yang pandai bermain Biola adalah Maryam. Maryamah KArpov adalah kuli timah wanita pertama dipulau tersebut, dia mendapat julukan Karpov karena pintar bermain catur dan pola serangan caturnya seperti anatoly karpov, grand master pemain catur yang berasal dari Rusia

    Mungkin novel yang agan baca berbeda gan...Cinta didalam gelas dan Padang Bulan yang ane baca memiliki Side A dan Side B sebagai ciri khasnya

    KArena Judulnya tidak sesuai dengan apa yang diceritakan maka pendapat ane pribadi ane sebagai pembaca telah ditipu oleh Andrea Hirata, namun sisi menariknya adalah ane tetap tertarik membaca buku dwiloginya. Suatu kontras yang berbeda kan

    BalasHapus