Minggu, 07 November 2010

Children of Heaven

Film ini memang belum ane tonton, tapi jangan kuatir novel adaptasi dari Film ini sudah ane baca, dan hiks mengharukan sekali. Harga Asli Novel itu ane check Rp. 32.250,- dan ane belinya seharga Rp.20.000 di sebuah   pameran buku. Alhamdulillah dapet yang murah. Setelah ane baca cerita film ini memang mengharukan sekali, dan di Indonesia film ini gak terlalu laku, biasa klo Film yang bercerita moral, memang tidak  disukai anak remaja masa kini. mungkin karena mereka sudah banyak belajar tentang moral, atau sebagai rakyat, mereka sudah melihat moral-moral wakilnya di   Ibukota. hehhe, kok ngomongnya jadi ngalor ngidul ya. :D. Oke deh Back to Topik. 


Ini adalah gambar Novel yang mengadaptasi Film Children of Heaven


Film ini berkisah tentang Anak yang bernama Ali dan Adik Perempuan nya bernama Zahra. Sang kakak sangat menyayangi adiknya ini. Mereka hidup tergolong miskin, kontrakan rumahpun sering terhutang dalam jangka waktu yang lama. Mereka tinggal di pemukiman yang untuk dikatakan "layak" sangat tidak layak.  Kakaknya adalah anak yang cerdas dan berprestasi, sering dia mendapat hadiah berupa alat tulis, dan dia memberikannya untuk adiknya.

Mereka berdua adalah anak yang berbakti pada orangtua dan tak ingin menyusahkan orang tua mereka dengan permintaan-permintaan seperti anak lainnya. Ali sering membantu ibunya untuk belanja ke pasar, dan Zahra juga sering membantu membuat teh untuk ayahnya. dan beragam kerjaan lainnya pun mereka kerjakan.

Suatu hari tanpa sengaja Ali menghilangkan sepatu milik adiknya Zahra. Sudah sekian lama dicarinya tidak juga dia temukan. Akhirnya diceritakanlah dengan adiknya, dan dia meminta agar hal ini tidak diberitahukan ke orang tuanya, mereka takut akan dimarahi ,atau orang tua mereka akan bersusah payah memikirkan uang untuk membeli sepatu yang baru.

Ali dan Zahra bergantian memakai sepatu. Zahra yang sekolahnya masuk pagi  dan pulang siang hari. Siangnya sepatu tersebut akan dipakai oleh Ali ke sekolah karena Ali masuk siang hari. Setelah Zahra pulang dia langsung memakai sepatu dan berlari sekencang-kencangnya karena takut terlambat. Walau pun masih sering terlambat. :D

Suatu hari, Walikota mengadakan perlombaan lari dan hadiah ketiganya adalah Sepatu. Ali pun mendaftar. Dia berjanji kepada Zahra akan mendapatkan Juara Ketiga. Tapi apa hendak dikata, Ali tidak lah bisa menjadi juara ketiga, Dia sedih karena dia adalah Juara Pertama. Dia berlari kencang meninggalkan pelari lain, lari sekencang mungkin adalah latihan tak terencana selama mereka bergantian memakai sepatu.

Film ini sangat bagus sekali, mengajarkan kepada kita bahwa kebahagiaan adalah mendapatkan yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan. Siapa yang tidak mengingikan Juara Pertama? tetapi di Juara pertama Ali tidak mendapatkan apa yang dia butuhkan?

Wassalam dan tetap mencoret !

4 komentar:

  1. novelnya blum baca sih,tp filmnya dah nonton,,,
    dmna2 antara novel dan film pasti lbh bagus novelnya karna ga semua di novel bisa diceritakan di film,,,
    bagus dan mengahrukan filmnya,,,
    dah jarang lg ditayangkan filmnya,,,
    dulu biasanya hari raya msh ditayangkan,,,
    tp skrg malah film warkop yg ditayangin,,,

    BalasHapus
  2. gak nur, kali ini novelnya adaptasi, dengan kata lain, film nya duluan muncul lalu dari film tadi dibuat novel, jadi novelnya kali ini sama persis dengan filmnya karena tadi ku googling gambar filmnya mirip dengan ilustrasi di novel, mengagumkan!

    BalasHapus
  3. Positifnya novel dibikin film tuh banyak yang malas baca novel, tapi penasaarn ceritanya.makanya liat film nya kayak ane.

    BalasHapus
  4. @budhi iya gan, tapi film kadang2 menyimpand dari novelnya..

    BalasHapus