Rabu, 17 November 2010

Kisah Penjual Sapi


Walaupun tidak ada yang bertanya, mengapa ulasan di blog ini bertambah, tapi sebagai blogger yang baik ane akan tetap menjelaskannya :$, terjadi penambahan ulasan ini  alasannya jika cuma satu yang dibahas maka blog ini akan mudah terabaikan, jadi saya cari solusi untuk mengatasinya, menambah tema tapi masih berhubungan, klo istilah kerennya hal ini disebut Intensifikasi, yaitu perluasan dari dalam :). Ide Intensifikasi ini muncul begitu saja dan segera ane tindaklanjuti karena biasanya kalau tidak cepat ditindaklanjuti akan terbengkalai, karena bagi ane mengulur waktu membuat lupa, dan lupa membuat kreativitas dan aktivitas membeku, perlu waktu untuk mengingat untuk mencairkan yang membeku tadi karena waktu adalah uang maka itu adalah kerugian buat ane halah :D. 

Oke, kita langsung saja gan, ini ada sebuah kisah yang mungkin pernah anda baca sebelumnya, mungkin bagi beberapa orang ini adalah repost tetapi bagi ane ini adalah penyegaran. Komputer aja perlu refresh apalagi manusia, tul gak?. Kisah Penjual Sapi ini ane persembahkan buat anda semua.
Tersebutlah ada seseorang yang memilki satu ekor sapi, karena keadaan yang mendesak, akhirnya ia terpaksa menjual sapinya tersebut. Pergilah Ia menuju pasar, ditengah perjalanan ia bertemu dengan laki-laki.
Laki-laki (LK), Penjual Sapi (PS)

LK1 : "Wah, mau dibawa kemana kambing ini?"
PS : " Kambing??? Ini kan Sapi! Udah rabun ya?"
LK1 : " Yee, ente yang rabun tuh?Kambing kok dibilang sapi"
PS : " udahlah, ini sapi mau dijual 7 juta, mau gak?"
LK1 : " Gak mau! masak kambing 7 juta"

Penjual sapi tersebut meninggalkan laki-laki tadi karena mengira ni orang udah agak kurang :D. Teruslah ia ke pasar dan ditengah jalan pun ia bertemu lagi dengan laki-laki yang lain.

LK2 : "Wah, kambingnya gemuk ya??? mau dijual berapa???"
PS    : " Ini SAPI bukan KAMBING, harganya 7 juta!"
LK2 : "Hoalah, jualan kambing kok harga sapi, mana laku!"

Penjual sapi segera meninggalkan laki-laki tersebut, dan dia mulai ragu, apakah dia membawa sapi atau kambing, ditelitinya dan ternyata benar yang dibawanya adalah sapi. teruslah ia ke pasar, dan berjumpa lagi dengan laki-laki yang lain.

LK3 : "kebetulan ane lagi perlu kambing, ente mau bawa ke pasar kan? sini biar ane beli, berapa???"
PS    : "7 juta harga sapi ini"
LK3 : " Sapi???? kamu gak bisa ngebedain ya, mana sapi mana kambing?sini ane beli 1 juta, ane lagi mendadak aja nih"

Penjual sapi menolak dan melanjutkan perjalanannya, tapi ia betul-betul ragu, apakah benar yang dibawanya ini kambing dan bukan sapi, atau dia yang berkhayal bahwa yang dibawanya sapi pada kenyataan adalah kambing, atau ada yang gak beres dalam pikirannya alias dia mulai ada gejala gila :D . Kemudian dia bertemu dengan laki-laki yang lain.

LK4 : " Hai Sobat! mau dijual berapa nih kambing?"
PS   : " Ini betul-betul kambing ya bukan sapi?"
LK4 : "Ya, iyalah, masak ya iya dong, duren aja dibelah bukan dibedong. Ini kambing, klo sapi tuh lebih gede lagi "
PS : " Ya udah deh ane jual 1 juta klo gitu!"

Laki-laki segera membayar, dan penjual sapi segera pulang. Setelah itu 4 orang laki-laki berkumpul menemui seorang yang kaya raya dan menjual "kambing" tersebut seharga 7 juta :D.

Dari Kisah diatas dapat kita ambil pelajaran yaitu :
- Terkadang pendapat Mayoritas mengalahkan Minoritas walaupun Mayoritas belum tentu benar 
- Kita harus berpegang teguh pada Prinsip dan Kepercayaan Diri, jangan mudah terpengaruh oleh omongan orang lain
- Jika ingin mendengar pendapat/saran dari  orang lain, maka lihatlah bagaimana profil orang yang memberikan saran, jika memang kepribadiannya baik dan sarannya juga bagus maka sudah sewajarnya anda mengikutinya
-  ....(isi sendiri :D )

Wassalam dan tetap mencoret!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar