Hari ini sampailah kita pada resensi buku ketiga dari tetralogi Laskar Pelangi yaitu " Edensor ". Bagi yang belum membaca sebelumnya, jangan sungkan sungkan untuk membaca nya (Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi). Tidak seperti dua novel sebelumnya yang telah diangkat ke layar lebar, Novel ini belum diangkat ke Layar lebar. Menurut ane mungkin agak sulit karena setting film ini berada diluar negeri , tentunya memakan biaya yang tidak sedikit. Walaupun dibuat mungkin juga setting diluar negeri ini akan berlangsung singkat, mungkin juga dibuat penipuan latar seolah-olah berada di luar negeri seperti beberapa Film yang bersetting luar negeri lainnya. Ane memang miris melihat hal ini, apakah ini penipuan atau bukan ya? Kalau penipuan kan memang semua film tipuan, namanya juga Film :)).
Kembali ke Laptop!. Novel ini menceritakan Kisah Andrea Hirata dan Arai sewaktu kuliah di Paris dengan biaya dari Beasiswa. Setelah mereka berhasil mendapatkan beasiswa mereka pun akhirnya pergi ke luar negeri. Ternyata telah terjadi miskomunikasi antara pihak Universitas Indonesia dan Universitas di Paris sehingga di awal perjalanan mereka, mereka berdua harus menderita, tidur diluar sampai Andrea Hirata mengalami kedinginan dan hampir meregang nyawa, mereka pun harus tidur di rumah ibadah seperti gereja untuk menghindari psikopat yang sering berkeliaran di jalanan.
Akhirnya semua berjalan normal, mereka berdua (Ical dan Aray) dapat kuliah seperti biasanya. Teman kuliah mereka beragam, dari yang penyuka seni, playboy bahkan sampai kembang universitas (klo didesa kembang desa :D). Diceritakan bahwa masyarakat Paris bersifat nafsi-nafsi alias aku-aku, kamu-kamu, tidak mencampuri urusan orang lain, mereka menghargai kebersihan dan seni. Dari itu banyak para seniman menggelar pertunjukan mereka dijalanan dari mulai mengamen, melukis, menari ataupun sekedar unjuk kemampuan. Berangkat dari hal itu, Andrea dan Aray sewaktu liburan mengadakan kompetisi dengan teman-teman universitasnya untuk berkeliling negara dengan biaya dari membuat suatu pergelaran seni dengan berkeliling (seperti pasar malam ::D ). Seperti apakah pergelaran seni yang dibuat oleh mereka? dan siapa pemenangnya? dan Edensor itu sebenarnya apa ya? Baca saja Novelnya :D.
Kelebihan dari cerita ini ialah Andrea tetap mempertahankan alur cerita yang membuat penasaran melalui kata-kata sederhana dan kalimat yang mudah dimengerti. Novel ini juga bersifat motivasi bagaimana seorang ical dan aray dapat melanjutkan cita-citanya sampai kuliah ke luar negeri dari hasil prestasi mereka. Dalam soal pergaulan, mereka sangat menjaga agar tidak terjerumus kedalam pergaulan bebas, seperti drugs, dugem, free sex dll, seperti pergaulan di luar negeri pada umumnya. Beberapa cerita mengharukan juga menghiasi cerita ini seperti ini Aray yang harus pulang kampung karena sakit membuat kita mengerti akan pentingnya sehat.
Kekurangan cerita ini terdapat pada beberapa cerita yang amat dipaksakan jalan ceritanya seperti pertemuan Ical dan Aray dengan seorang pemimpin perjuangan Islam, hal ini sedikit mustahil karena disamping mereka liburan hanya sebentar, seorang pejuang juga pasti menyandera mereka pada awalnya karena dikhawatirkan adalah mata-mata seperti yang terjadi pada seorang wartawan sebuah stasiun TV Swasta, dan juga ada beberapa cerita yang seperti dipaksakan jika sobat sekalian jeli membaca dan menyimaknya.
Itulah sedikit resensi dari ane, ane amat sangat merekomendasikan buku novel ini untuk dibaca.
Wassalam dan tetap mencoret!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar